Gemurung, 23 April 2025 – Semangat pemberdayaan perempuan dan pelestarian budaya lokal semakin digaungkan oleh Pemerintah Desa Gemurung, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo. Hal ini ditunjukkan melalui kegiatan Pelatihan Garnis Tumpeng bagi Kader PKK yang diselenggarakan pada Selasa, 23 April 2025 di Balai Desa Gemurung.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja tahunan PKK Desa Gemurung yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para kader, khususnya dalam seni menghias dan menyajikan tumpeng—salah satu ikon kuliner tradisional Indonesia yang kaya makna filosofis. Tumpeng sering kali hadir dalam berbagai perayaan penting masyarakat seperti syukuran, selamatan, maupun kegiatan keagamaan. Oleh karena itu, pelatihan ini tidak hanya memiliki nilai praktis, tetapi juga kultural.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Gemurung Bapak Buwono Basyuni, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah desa dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia, khususnya kaum perempuan.
“Kami ingin kader PKK tidak hanya aktif dalam kegiatan sosial, tapi juga memiliki keterampilan yang bisa dikembangkan menjadi peluang usaha. Garnis tumpeng ini bisa menjadi pintu masuk bagi ibu-ibu untuk membuka jasa katering, atau setidaknya diaplikasikan dalam berbagai kegiatan desa yang membutuhkan tampilan makanan yang menarik,” ujarnya.
Pelatihan diikuti oleh lebih dari 40 kader PKK dari berbagai RT di Desa Gemurung. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi yang dipandu oleh instruktur berpengalaman di bidang food presentation. Materi pelatihan mencakup teknik dasar mengukir sayuran dan buah, penyusunan komponen tumpeng, pemilihan warna agar tampilan lebih estetis, hingga tips agar hasil garnis tetap segar dan tahan lama.
Dalam pelatihan ini, Pemerintah Desa menghadirkan narasumber utama yaitu Prelawati Puji Rahayu, SP, seorang praktisi kuliner dan pengajar yang telah berpengalaman dalam seni tata boga serta dekorasi makanan.
“Tumpeng bukan hanya makanan, tapi juga simbol doa, harapan, dan kebersamaan. Melalui pelatihan ini, saya ingin berbagi bagaimana kita bisa menyampaikan pesan melalui tampilan makanan yang indah dan bermakna,” tutur Prelawati saat memandu sesi praktek.
Beliau juga memberikan demonstrasi langsung mulai dari pembuatan nasi tumpeng berbentuk kerucut, teknik mengukir sayuran seperti wortel dan timun menjadi bentuk bunga, serta cara menyusun lauk-pauk agar tampil harmonis dan menarik.
Kegiatan ini berlangsung dalam suasana yang hangat dan penuh semangat gotong royong. Para peserta diajak langsung mempraktikkan teknik-teknik garnis, dan hasil karya mereka kemudian dipresentasikan dan dievaluasi secara bersama-sama.
“Saya senang sekali bisa ikut pelatihan ini. Biasanya saya cuma lihat hiasan tumpeng di acara hajatan, sekarang saya jadi tahu caranya. Bahkan ternyata tidak sesulit yang saya bayangkan,” ujar Ibu Sulami, salah satu peserta dari RT 02 RW.4.
Bagi beberapa peserta, pelatihan ini menjadi awal mula ide untuk mengembangkan usaha rumahan di bidang kuliner.
“Ilmu seperti ini penting, apalagi kalau kita punya usaha katering kecil-kecilan. Penyajian yang menarik bisa jadi nilai tambah dan bikin pelanggan tertarik,” ujar Ibu Nurul Badriyah, peserta lainnya.
Pelatihan ini juga dapat dalam mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif berbasis potensi lokal. Tidak sedikit dari kader PKK yang sudah memiliki usaha kuliner, dan pelatihan seperti ini menjadi pelengkap yang sangat berguna.
Ketua TP PKK Desa Gemurung menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan.
“Kami ingin kader PKK tidak hanya hebat dalam organisasi, tapi juga tangguh dalam wirausaha. Ke depan, kita akan agendakan pelatihan lanjutan seperti teknik pengemasan makanan, digital marketing, hingga pengelolaan keuangan sederhana,” ungkapnya Tutut Emiana.
Pelatihan ditutup dengan sesi foto bersama, penyerahan simbolis hasil karya tumpeng terbaik, serta pembagian sertifikat kepada seluruh peserta. Suasana kekeluargaan dan semangat belajar tinggi menjadi gambaran jelas bahwa kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan dan akan terus didukung.
Pemerintah Desa Gemurung berkomitmen untuk terus menyelenggarakan pelatihan-pelatihan serupa demi terwujudnya desa yang mandiri, kreatif, dan sejahtera—dengan perempuan sebagai salah satu motor penggerak utamanya.